bagian enam puluh sembilan; segelas susu hangat.
Tepat pada pukul sembilan malam, Anne sudah sampai di depan rumahnya. Setelah kejadian yang membuat raganya sempat hilang sebentar, akibat perkataan dari sekretarisnya soal kamera tersembunyi yang ada di bola mata boneka pemberian Jeffry. Suaminya itu memberikan Anne sebuah boneka tiga tahun yang lalu, tepat dihari ulang tahunnya yang ke 24 tahun. Akan tetapi, dirinya tidak pernah menyangka bahwa ada kamera tersembunyi yang sengaja dipasang disana. Jadi selama ini, dia diuntit oleh seseorang yang bisa jadi itu adalah Jeffry.
Anne melangkah masuk ke dalam rumahnya. Dan seperti yang ia duga. Rumahnya itu sudah dalam kondisi gelap. Hanya ada lampu dapur yang bersinar terang memenuhi satu ruangan. Menandakan bahwa suami serta sang putri sudah berada di alam mimpi mereka masing-masing. Selalu seperti ini. Tidak ada tatap muka, apalagi obrolan saat Anne pulang kerja. Wanita yang rambutnya sudah melebihi bahu itu, hanya bisa bernapas pasrah. Mencoba mengerti dengan posisi Jeffry yang pasti sama sibuknya dengan Anne.
Menghiraukan pikiran negatifnya, Anne pergi menuju dapur untuk mematikan lampu yang menyala sejak beberapa jam yang lalu. Namun matanya menangkap segelas susu hangat yang terletak di atas meja makan. Susu yang selalu Jeffry siapkan setiap dirinya tidak bisa menemani Anne saat pulang kerja. Wanita itu kemudian mengambil secarik kertas berwarna merah muda yang terletak di samping gelas bening itu. Dan kertas tersebut bertuliskan.
’Minumlah sampai habis. Maaf, tidak bisa menemanimu. Anggap susu ini adalah aku yang bisa membuat hatimu tenang. Love you<3’
Bibir semerah cherry itu pun mengambang tipis saat membaca kalimat dari Jeffry yang terdengar sangat romantis. Namun sekali lagi, perasaan Anne tidak enak. Apalagi saat memandangi segelas susu tersebut.
Setelah semua yang terjadi hari ini. Dari obat tidur yang tidak pernah Anne konsumsi sedikit pun, sampai kamera tersembunyi yang ada pada bola mata boneka pemberian Jeffry. Membuat Anne mulai mencurigai suaminya. Apakah perkataan sang ayah selama ini benar? Soal psikopat dan Jeffry. Apakah mereka adalah satu orang yang sama?
Anne langsung menggeleng cepat. Tidak, tidak mungkin. Ia segera menghilangkan pikiran negatif yang sejak tadi menghantui otaknya.
’Sudahlah Anne. Jeffry bukan pembunuh okay? He’s your husband. Suami yang sudah menemanimu hampir separuh hidupnya. Pantas kamu mencurigainya sebagai pembunuh?’ Batinnya.
Tanpa berbasa-basi lagi, dengan otak dan hati yang sedang berperang argumen, Anne tetap meminum susu itu dengan pelan sambil berjalan menuju tempat sampah yang terletak di ujung dapur. Bukan apa-apa, ia hanya ingin membuang beberapa kantong bekas makanan yang sempat ia beli dipinggir jalan tadi.
Namun, saat Anne membuka tempat sampah tersebut. Yang ia temukan justru sebotol obat kecil terpampang jelas diantara tumpukan sampah lainnya. Dan Anne bisa yakin, itu adalah obat tidur dalam bentuk cair yang sengaja dibuang disana. Anne sangat syok dan terkejut. Benar saja, wanita itu langsung berlari menuju westafel dan memuntahkan susu yang sempat ia minum barusan.
Demi Tuhan. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
—jaemtigabelas