bagian enam; tidur bersama.
Joey berjalan gontai menyusuri gedung apartemen mewah itu. Apartemen yang harganya hampir sama seperti menjual empat ginjal per bulannya. Joey sebenarnya nyaman tinggal disini. Dilengkapi beberapa fasilitas yang mewah, membuat gadis berdarah bandung itu ingin tinggal disini dengan waktu yang sangat lama. Apalagi ada sebuah taman disetiap ruang apartemen yang ada. Joey yang hobinya suka menanam bunga pun tergiyur untuk membeli apartemen sendiri disini.
Namun semua bayangan indah tersebut buyar seketika. Memori tentang malam itu, dimana dirinya menangkap dengan jelas seorang wanita keluar dari apartemen suaminya sambil membenarkan beberapa kancing bajunya. Ok, hati Joey langsung berdenyut sakit setiap mengingat kejadian itu. Kejadian yang tidak pernah ia lupa sampai kapan pun. Ini lah yang membua Joey yang awalnya mengagumi Nagara berubah menjadi sangat benci.
Nagara itu terlalu sempurna dimata semua gadis diluar sana, termasuk Joey sendiri. Wajah yang dingin namun tetap berwibawa, tubuhnya yang kekar dengan otot yang sempurna di bagian perut dan tangannya. Tidak kaget kalau banyak gadis single yang tergoda untuk memiliki lelaki itu seutuhnya. Tapi nyatanya, justru Joey lah yang memenangkan tempat itu. Tempat pertama yang pernah disebutkan Nagara sebelumnya. Menyingkirkan beberapa gadis yang mengejar Nagara dengan mati-matian, terkecuali Freya.
Ting... tong... Setelah sampai di depan apartemen Nagara, Joey langsung memencet bel. Joey bisa saja langsung masuk ke dalam karena dia tahu password pintu apartemen Nagara. Akan tetapi gadis itu nampaknya ingin mengecek apakah suaminya itu benar-benar sakit? Atau hanya beralasan agar dirinya datang ke apartemen dengan sukarela?
”Siapa?” Suara berat dan serak terdengar dari dalam.
”Ini gue.”
”Passwordnya?”
Joey memutar matanya sejenak. Selalu seperti ini. Sungguh menggelikan ketika harus mengucapkan beberapa kata seperti ini...
”Gue Joanne Josephine, istri dari Abimanyu Surya Nagara mau masuk.”
Joey bisa tebak kalau Nagara sedang tertawa geli di dalam sana.
Lima detik setelahnya pintu itu terbuka. Menampakkan Nagara dengan kaos oblong berwarna putih dan celana training hitam bertuliskan adidas disana, rambut yang sedikit berantakan dan kelopak mata yang sayu. Menandakan bahwa apa yang dikata Hendra di dm ig nya adalah benar.
Nagara sejenak menatap sang istri dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sedikit heran dengan penampilan Joey yang terlihat sangat tidak niat untuk datang. Bagaimana tidak, gadis itu hanya memakai kaos bergambar sepongeboob dengan cardigan hitam yang menutupi, celana tidur berwarna abu-abu, memakai sandal jepit, dan kunciran rambur yang terlihat asal-asalan.
Baru saja Joey ingin mendumel soal Nagara yang menyuruhnya untuk menyebutkan password haram itu, lelaki pemilik apartemen itu langsung menarik tangan Joey dan membawanya menuju kamar pribadi. Melewati ruang tamu yang didominasikan warna hitam, ruang perpustakaan yang seringkali Joey datangi disaat dirinya gabut, dan berakhir disini. Di kamar pribadi Nagara yang didominasikan wangi bunga lavender, wangi kesukaan istrinya.
Tanpa berbasa-basi lagi, Nagara membawa tubuh gadis mungil itu ke atas kasur, lalu lelaki itu mengambil posisi tepat disamping sang istri. Melihat itu, Joey yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa menatap Nagara dengan kesal.
”Saya lagi nggak mood berantem, jadi jangan mancing keributan. Saya mau istirahat, temani saya tidur!” Singkat lelaki yang sedari tadi tidak berniat untuk membuka matanya.
Joey masih terpaku disamping Nagara. Memandangi wajah tampan yang tengah berdamai dengan serpihan mimpinya. Detik selanjutnya terdengar dengkuran kecil yang selalu membuat Joey ingin memeluk daksa suaminya itu. Karena disaat seperti ini, tepatnya disaat Nagara sedang tertidur lelap, wajahnya yang menyebalkan itu langsung berubah seperti wajah bayi polos yang tengah tertidur pulas.
Tautan tangan mereka masih belum terlepas. Jadi bisa dibayangkan saat ini Joey dan Nagara sedang tidur di kasur yang sama dengan saling berpegangan tangan. Joey tidak mempersalahkan itu. Karena jujur dari lubuk hatinya paling dalam, gadis itu juga merindukan momen-momen seperti ini. Momen dimana dirinya dan Nagara tidak bertengkar satu sama lain. Entah itu karena pekerjaan atau karena wanita lain.
Joey mulai mengantuk dan mulai memejamkan kedua matanya. Menyusul suaminya ke alam mimpi yang sama.
—jaemtigabelas