bagian sepuluh; seblak untuk gadis yang posesif.

Tok... tok... tok...

Joey langsung beranjak dari kasurnya dan berlari untuk membuka pintu kamarnya. Entah kenapa malam ini dia sangat ingin memakan yang pedas-pedas, maka dari itu Joey menyuruh Nagara untuk membelikan makanan favoritnya.

”Hehehhee makasih mas.” Joey nyengir dan mengambil plastik bening dari genggaman Nagara.

”Jangan keseringan makan pedas. Nanti magh saya yang repot.”

Joey lalu mencibir. Tapi tunggu... setelah mengamati dari ujung kepala sampai ujung kaki, ada yang berbeda dari Nagara. Rambutnya yang basah dan aroma sabun yang masuk ke rongga hidung Joey, membuat gadis itu menyipitkan kedua matanya penuh kecurigaan.

”Lo abis mandi?”

Nagara mengangguk pelan.

”Tumben banget mandi jam segini. Mau kemana?”

Drrrttt... drrrttt Ponsel Nagara berbunyi.

”Halo... hmmmm... ok, tunggu disana.” Nagara pun memutuskan sambungan telpon.

Joey kembali mengecilkan matanya. Tidak, apakah Nagara akan pergi? Pergi dengan Freya lagi? Melihat suaminya itu tiada angin tiba-tiba mandi pada jam segini. Karena biasanya Nagara akan mandi pada jam sepuluh malam, menjelang tidur.

Saat Nagara berbalik pergi, Joey langsung berlari ke dapan lelaki itu. Menghalangi Nagara dengan kedua tangan yang terlentang.

”Jangan pergi.”

Nagara yang melihat tingkah laku aneh Joey hanya memandangi gadis itu heran. ”Saya ada urusan Joey.”

”Kita perlu bicara.”

”Nanti aja ya. Sekarang...”

”Gue bilang jangan pergi.” Pinta Joey dengan nada yang sedikit bergetar. Joey melarang Nagara untuk pergi menemui Freya. Hanya untuk hari ini.

Nagara melipat tangannya didepan dada, ”Emang kamu pikir saya mau pergi kemana?”

”Em... emangnya mau kemana?” Joey mulai malu.

”Ke ruang kerja saya. Hendra ada disana.”

Deg! Ok, siapa pun tolong bawa Joey ke luar angkasa sekarang. Setidaknya menghilang dari muka bumi ini karena dirinya amat sangat malu.

Nagara tersenyum geli ke arah gadis yang sedang menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan perasaan malunya. Mungkin dimata Nagara, Joey adalah gadis yang sangat posesif. Heiii kamu juga sama posesifnya, Nagara.

”Udah, ayo ikut saya.” Nagara meraih tangan Joey. Menggandengnya dengan lembut menuju ruang kerjanya.

—jaemtigabelas